Bingung drama apa yang akan kalian mainkan sebagai tugas
sekolah? Tidak ada inspirasi untuk membuat? Waktu yang diberikan oleh Bapak/Ibu
guru terlalu singkat? Semua dapat teratasi! Karena kali ini saya akan membagi
drama yang sudah saya buat sebelumnya serta sudah saya mainkan bersama teman
satu kelompok saya. Semoga bisa bermanfaat. Sekedar info, drama ini bisa
dimainkan oleh 6-9 orang termasuk narator.
Tema : Murid Badung
(By : Anggit Eka Y.)
Pemeran : (hanya contoh)
1.
Andika F. N (sbg. Rendi dan Pak. Sulaiman Suryodiningrat)
2.
Angelia K (sbg. Narator dan Tiara)
3.
Anggit Eka Y (sbg. Putri dan Bu. Indri)
4.
Anindita S. P (sbg. Yoma )
5.
Anindito Y. P (sbg. Pangestu Suryodiningrat)
6.
Aqmal R (sbg. Rama)
Pendaftaran,
penyeleksian dan penerimaan murid baru sudah selesai. Tidak lengkap rasanya jika
di satu sekolah tidak diadakan MOS untuk murid baru. Hari ini hari Rabu. Hari
dimana pembacaan ruang untuk MOS plus siapa-siapa aja yang bakal jadi sekawan
seperjuangan melewati MOS. Pak Sulaiman, adalah kepala sekolah SMP Tunas Bangsa
tercinta yang ngebacain pengumuman itu. Badannya yang gendut dan gaya keratonnya
ngebedain banget sama guru-guru yang lain.
Pak Sulaiman :
Anak-anak yang Bapak sayangi dan Bapak banggakan, Bapak sangat senang dengan
kedatangan muka-muka ceria generasi Bangsa yang dapat menimba ilmu di sekolah
kita tecinta. Pagi yang cerah ini, Bapak akan membacakan kelas MOS kalian
besok. Ini hanya kelas sementara sampai MOS selesai. Dan kelas terakhir, kelas
semut. Rama Putro Baskoro, Rendi Maharja Pratama, Tiara Rahmawati dan Tania
Yoma Namira
---
Rama :
Sial! Kenapa harus kelas terakhir!
Tiara :
Aku ga nyangka kita sekelas MOS! Aku senang kita bisa sekelas
Rendi : Iya Ra, aku juga senang kok. Oh ya, kenalin ini Yoma, temen se SD
Yoma :
Hai, aku Yoma
Tiara :
Aku Tiara, salam kenal ya. Gimana kabar kamu hari ini?
Yoma :
Ya
Rendi :
Ra, Yoma orangnya emang agak cuek sama orang yang baru dikenal. Jadi jangan
dimasukin ke hati ya jawabannya barusan
Tiara :
Oh, oke
Hari
ini hari Kamis. Hari dimana MOS resmi dimulai. Tiara, Rendi, dan Yoma sudah
siap dengan properti yang harus mereka bawa hari ini. Tapi tidak pada Rama.
Rama kesiangan karena semalem nonton
bola. Dia juga lupa sama properti yang seharusnya dia bawa.
Putri :
Pagi dek, kenalin aku Putri. Yang bakal nge-MOS kalian selama 2 hari. Oh ya
kenalin ini..
Pangestu : Aku Pangestu
Suryodiningrat, anak kepala sekolah sekaligus ketua OSIS di sekolah ini
Putri :
Udah deh, ga usah tebar pesona gitu. Kampungan tauuu. Sekarang giliran kalian
kenalin diri dan cek perlengkapan ya. Dimulai dari kamu (tunjuk Rendi)
Rendi :
Aku Rendi Maharja Pratama dari SD 001 Balikpapan Selatan
Tiara :
Hai kak, saya Tiara Rahmawati dari SD Kencana Balikpapan Barat
Yoma :
Tania Yoma Namira, SD 001 Balikpapan Selatan
Pangestu : Ini kok Cuma 3! Satunya
mana!
Rama :
Disini. Sorry telat
Putri :
Tunggu anak baru. Kamu ga punya sopan santun ya. Kenapa kamu telat?
Rama :
Kesiangan
Pangestu : Properti? Di Mana?
Rama :
Ga bawa
Putri :
Kamu bisa jawab lebih lengkap ga sih? Minta maaf kek sebelumnya. Jelasin yang
lengkap kenapa bisa telat!
Pangestu : Ga usah pake penjelasan
segala. Cepat kamu ke bawah tiang bendera!
Putri :
Apa ga kecepatan kita hukum dia Tu? Ini baru mulai, belum juga satu jam
Pangestu : Aku ketua OSIS di sini.
Diam trus ikutin!
Putri :
Gayamu. Dasar anak kepsek
Pangestu : Anak telat. Siapa namamu?
Rama :
Rama. Ngapain nanya-nanya
Pangestu : Tulis nama kamu di sini,
cepat ke tiang bendera
Rama :
Aku ga mau! Aku cuma mau duduk trus dengar ocehan mu lagi di sini
Pangestu : Kurang ajar! Cepat
kelapangan! (narik tangan Rama)
Sementara Pangestu menghukum Rama di
lapangan, Putri ngelanjutin nge MOS nya di kelas.
Putri : Kita lupain aja kejadian barusan. Sekarang
aku mau kalian satu per satu ngejelasin kenapa mau masuk SMP Tunas Bangsa
Yoma : Aku milih SMP Tunas Bangsa karena
sekolahnya favorit
Rendi : Aku mau lebih ngembangin ilmu ku disini kak
Tiara : Emang sudah dari SD aku mau masuk sekolah
ini. Selain sekolah favorit, sekolah ini juga didominasi anak pintar
Pangestu :
Puuuuttrrrrriiii (Pangestu teriak manggil Putri)
Putri : Kenapa sih Tu? Ngapain teriak segala
Pangestu : Anak yang telat tadi kabur!
Putri : Ko bisa? Kamu ga jaga?
Pangestu : Tadi cuma aku
tinggal sebentar ambil kantong kresek biar dia bersihin halaman ini
Putri : Ya udah lah aku cari dia dulu. Kamu sih,
sana kamu gantiin aku deh di kelas
Pangestu
pun segera menuju kelas untuk melanjutkan kegiatan MOS. Dari pagi sampai
selesai Putri tidak juga kembali ke kelas. Sampai akhirnya bel berbunyi (kriiiiiiiing).
Pangestu
: MOS hari ini selesai. Kalian bisa berdo’a masing-masing dan pulang (pergi ninggalin kelas)
Tiara : Ren, Yom ke kantin yuk
Rendi : Aku mau langsung pulang Ra, aku sudah
dijemput di atas. Kamu bareng Yoma aja
Yoma : Ya udah deh, bye Ren. Hati-hati ya. Yuk Ra
ke kantin
Tiara : Yuk
Waktu jalan ke kantin, mereka berdua tidak
sengaja melihat Rama sedang duduk di depan Lap. IPA. Tapi tidak sempat menegur,
Ka Putri datang.
Yoma : Eh Ra, itu bukannya anak yang tadi telat
ya?
Tiara : Oh iya, ngapain ya dia di situ?
Putri : Tiara, Putri, liat ka Pangestu ga?
Tiara,
Yoma : eee enggak ka, emangnya kenapa
ka?
Putri : Gapapa ko de, thanks ya
Tiara : Oke ka
Yoma : Eh, anak yang tadi mana? Ko hilang
Tiara : Udah lah Yom, mending kita langsung ke
kantin. Makan, minum, kenyang trus pulang.
Hari ke 2 MOS dimulai. Rama, anak yang
kemaren datang telat dan tidak membawa properti satupun datang paling pagi dari
anak-anak yang lain. Dan kebetulan Pangestu datang pagi karena bawa motor
sendiri.
Rama : Telat! Ga malu apa sama yang juniornya
Pangestu
: Heh ngaca kamu, jangan ngomong sembarangan. Aku bisa aja aku keluarin kamu
dari sekolah ini! Aku anak kepsek. Inget tu. Catet di jidat (Pangestu ninggalin kelas karena marah sama
Rama)
Rama : Anak kepsek aja bangga. Aku nih, anak Sapri
Supardi bin Rajawali
(narator : tidak lama kemudian,
Tiara, Yoma dan Rendi datang)
Tiara : Ayo kita masuk kelas
Yoma, Rendi : Ayoo
Tiara : Hai, kamu Rama kn?
Rama : Iya, knapa? (Rama keluar kelas ninggalin Tiara)
Rendi : Udah lah Ra, anak kaya gitu ngapain kamu
sapa
Yoma : Bener tuh kata Rendi, bentar lagi bel bunyi
ayo kita masuk.
(narator : tidak sampai semenit bel berbunyi,
kriiiing!!!!)
Pangestu
: Pagi de, ga tau ada angin apa ya kelas kita lengkap
Rama : Nyindir saya kak?
Putri : Udahlah, masalah kemaren jangan digedein.
Sekarang tugas kalian gambar sesingkat mungkin denah gapura utama sampai ke
kelas ini. Sebelumnya, Rama kamu pimpin do’a
Rama : (pimpin
do’a)
Yoma : Ka, kalau udah selesai kumpul dimana?
Pangestu
: Bawa sini
Putri : Semua denah sudah selesai, sekarang kita
keluar buat lihat-lihat isi sekolah. Pakai tas kalian dan jangan ada properti
yang kalian tinggal
Waktu keluar kelas, Rama sengaja nginjak
kaki Yoma. Sontak, Yoma marah dan menginjak balik kaki Rama. Karena mereka
saling keras kepala, perkelahian pun tidak bisa dihindari.
Yoma : Heh! Berani ya kamu nginjak kakiku
Rama : Loh, kalau saya mau
Yoma : Apa kamu (angkat tangan seraya mau mukul)
Rama :
Kenapa? Mau mukul? Sini pukul
(narator : Yoma pun memukul Rama dan
mereka pun bertengkar. Tiba-tiba ka Putri datang)
Putri :
Stop! Apa-apaan nih. Berhenti dan cepat minta maaf
Rama :
(ninggalin Putri dan Yoma)
Putri :
Kamu ga papakan Yom?
Yoma :
Gapapa ko ka. Ya udah, ayo kita susul yang lain
Tidak terasa, MOS sudah selesai. Waktu
pulang sekolah Pangestu diserempet mobil dan jatuh dari motornya. Tanpa diduga,
Rama lewat dan menolong Pangestu serta mengantarkannya sampai rumah.
Rama : Ka, kenapa? Sini aku bantu
Pangestu
: Barusan diserempet mobil. Makasih ya
Rama : Udahlah. Makasihnya nanti aja. Sini aku
antar pulang
(narator : Rama pun mengantar
Pangestu pulang)
Setelah kejadian kemaren, Pangestu merasa
hutang budi pada Rama. Keesokan harinya Pangestu mendatangi Rama dan
mengucapkan terima kasih padanya. Hingga akhirnya mereka berteman cukup akrab.
Pangestu
: Rama, makasih kemaren
Rama : Udahlah, gamasalah
Pangestu
: Emang dasar Rama (tepuk kepala Rama)
Rama : Kantin yo kak
Pangestu
: Ayo, tenang biar ku traktir
Semakin hari, Rama dan Pangestu pun
semakin akrab. Bisa dibilang mereka seperti kakak beradik yang selalu bersama.
Rama dan Pangestu memang perpaduan yang cocok karena sama-sama nakal. Karena
dekat dengan Pangestu, Rama juga sangat merasa aman karena selain terkenal di
sekolah bersama Pangestu, dia juga sudah terkenal di kalangan guru karena
nakalnya. Sampai akhirnya ada sesuatu yang menyebabkan Rama dikeluarkan dari
sekolah.
Bu
Indri : Selamat Pagi anak-anak. Hari ini ibu anak mengajarkan tentang letak
astronomis, geografis dan geologis suatu
wilayah. Yoma, coba km jelaskan definisi letak astronomis suatu wilayah.
Yoma : Yaitu letak suatu daerah berdasarkan garis
lintang dan bujurnya bu
Bu
Indri : Bagus Yoma. Sekarang Tiara, coba jelaskan letak geografis
Tiara : Baik bu, letak gografis adalah letak suatu
wilayah berdasarkan keadaan sebenarnya yang dilihat dari permukaan bumi.
Contohnya Indonesia yang diapit oleh dua samudra dan dua benua, yaitu Samudra
Hindia dan Pasifik serta Benua Asia dan Australia
Bu
Indri : Bagus sekali Tiara. Sekarang Rama, coba jelaskan letak geologis suatu
wilayah
Rama : (melempar
gulungan kertas ke Bu Indri). Saya tidak mau bu, saya tidak suka pelajaran
ibu. Membosanan dan tidak berguna!
Bu
Indri : (keluar kelas meninggalkan
pelajaran)
Tanpa sengaja Yoma mengikuti bu Indri dan
melihat Bu Indri sedang menangis. Yoma pun berusaha untuk menenangkan Bu Indri.
Yoma : Bu, kenapa Ibu disini? Kenapa Ibu menangis?
Bu
Indri : Ibu gapapa ko nak, lebih baik kamu masuk kelas, ibu ingin ke kantor Pak
Sulaiman sebentar
Yoma : Baik bu
(narator : sementara itu di kelas)
Rendi : Rama, kamu itu apa-apaan sih! Bisa-bisanya
kamu bicara kaya gitu ke Bu Indri
Rama : Itu masalah ku. Jangan pernah ikut campur (pergi ninggalin Rendi)
(narator : sementara itu di kantor
Pak Sulaiman)
Bu Indri : Permisi Pak,
boleh saya masuk
Pak Sulaiman : Monggo-monggo.
Ada apaya? Ko mukanya lesu begitu
Bu Indri : Begini Pak,
bukannya saya lancang, tapi saya sudah tidak tahan dengan sikap dan perilaku
Rama Putro Baskoro. Saya menyarankan untuk Bapak mengeluarkan dia dari sekolah
ini
Pak Sulaiman : Loh loh,
sebenarnya ada apa dengan ibu Indri ini? Silahkan ibu cerita kepada saya
Bu Indri : Saya telah
mengajar selama 10 tahun seperti yang Bapak tau, tapi saya baru pertama kali
merasakan ada murid yang tega melempar kertas kepada saya. Saya sangat kecewa
dengan apa yang telah dilakukan murid tersebut Pak
Pak Sulaiman : Jadi
maksud Ibu apakah Rama telah melakukan perbuatan itu? Baiklah Bu, setelah saya
pertimbangkan pernyataan dan keputusan Ibu serta beberapa guru sebelumnya yang
bercerita, saya menyatakan untuk mengeluarkan Rama dari sekolah kita
Bu Indri : Baik Pak,
saya permisi keluar
Pak Sulaiman : Silahkan
bu, terima kasih atas laporan Ibu
Bu Indri : Iya Pak,
sama-sama
Sesaat setelah selesainya perbincangan
singkat antara Bu Indri dan Pak Sulaiman. Pak Sulaiman pun langsung menelpon
orang tua dari Rama untuk mengambil surat pengeluran Rama dari sekolah akibat
perilakunya yang sudah keterlaluan itu.
-TAMAT-
makasih atas naskah dramanya
BalasHapusOke sama2 :). Semoga bermanfaat ^^
HapusThanks, contohnya sangat berguna sebagai bahan referensi untuk saya.
BalasHapus